Bandingkan Gejala Hipertensi dan Hipotensi pada Tubuh Anda

Perbedaan hipertensi dan hipotensi - Tekanan darah pada tubuh seseorang memang tidak pernah berhenti. Tekanan darah bisa naik juga bisa turun seiring dengan aktivitas dan kondisi tubuh. Adapun kondisi tekanan darah berada pada posisi terendah ketika seseorang sedang beristirahat atau tertidur. Sedangkan tekanan darah berada pada posisi tertinggi ketika seseorang melakukan aktivitas fisik atau tengah mengalami tekanan tertentu.
Bandingkan Gejala Hipertensi dan Hipotensi pada Tubuh Anda
Cara Membedakan Gejala Hipertensi dan Hipotensi
Berbeda ketika seseorang mengalami kedua hal di atas namun tidak sesuai dengan kondisi yang sedang dilakukannya. Dengan kondisi yang seperti ini, maka besar kemungkinan seseorang tersebut mengalami gangguan hipertensi atau hipotensi.

Baca Juga : Makanan Ini Perlu Anda Hindari Sebagai Penderita Hipertensi atau Darah Tinggi

Perbedaan hipertensi dan hipotensi


Hipertensi adalah gejala tekanan darah yang dialami seseorang apabila tensi menunjukkan angka 120/80 mmHg lebih. Adapun hipotensi adalah tekanan darah yang dialami seseorang apabila tensi menunjukkan angka 90/60 mmHg kurang. Berikut perbedaan mendasar dari hipertensi dan hipotensi.

1. Tekanan arteri

Pada gejala hipertensi, terdapat dorongan kadar oksigen rendah ke paru-paru untuk kemudian diisi ulang. Namun dinding arteri mendapatkan tekanan secara terus menerus, sehingga tekanan darah melebihi 120/80 mmHg.

Sedangkan pada gejala hipotensi, tidak ada tekanan yang berlebih dari dinding arteri terhadap dorongan darah, sehingga kebutuhan organ-organ tubuh akan oksigen berkurang.

2. Tahapan gejala

Hipertensi memiliki 3 tahapan gejala pada setiap kondisinya. Tiga tahapan itu meliputi tahapan awal, dimana tekanan darah berada pada kisaran 120/80 hingga 140/90 mmHg. Kemudian tahap kedua, dimana tekanan darah berada di antara 140/90 hingga 160/100 mmHg. Dan tahapan ketiga adalah ketika tekanan darah mencapai lebih dari 160/100 mmHg. Adapun untuk hipotensi tidak memiliki tahapan sebagaimana hipertensi.

3. Tanda gejala

Tanda-tanda umum yang dirasakan pada hipertensi seperti pusing, penglihatan kabur, sakit kepala, sesak napas, dan mual. Sedangkan tanda-tanda yang dialami ketika hipotensi adalah seperti detak jantung lambat, kepala pusing, hingga pingsan.

4. Penyebab gejala

Umumnya, gejala hipertensi disebabkan oleh faktor alami. Namun hal ini juga bisa disebabkan oleh faktor usia, pola hidup yang tidak sehat, faktor genetik, berat badan, hingga efek samping dari penggunaan obat.

Hipotensi sendiri diakibatkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan penurunan kadar darah, seperti pendarahan. Faktor lain juga bisa disebabkan oleh dehidrasi, efek penggunaan obat, atau peradangan pada organ tubuh.

Baca Juga : Lakukan Hal Berikut Untuk Mencegah Resiko Hipertensi

Bahaya Hipertensi dan Hipotensi

Mengenai bahaya baik dari gejala hipertensi maupun hipotensi sendiri tidak bisa dibandingkan berdasarkan tingkat keparahannya, sebab masing-masing keduanya memiliki faktor penyebab dan efek yang berbeda. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa keduanya sama-sama berpotensi menimbulkan komplikasi dalam jangka panjang.

Pada gejala hipertensi, komplikasi yang dihasilkan menyebabkan kerusakan signifikan pada pembuluh darah. Kerusakan ini memicu terjadinya serangan atau gagal jantung, serta gagal ginjal. Sedangkan komplikasi yang dialami akibat hipotensi memicu timbulnya tekanan otak yang sangat besar. Penekanan ini menimbulkan syok yang luar biasa, sehingga dapat mengancam nyawa.

Mengingat akan bahaya yang ditimbulkan oleh gejala hipertensi dan hipotensi ini sangat besar, maka kesehatan tentu menjadi pilihan penting dalam kehidupan Anda. Oleh karenanya menjaga pola hidup sehat sangat penting dalam mendukung berlangsungnya kehidupan Anda ke depan. Adapun beberapa pedoman berikut mungkin dapat Anda praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
  1. Jaga berat badan agar tetap ideal.
  2. Biasakan konsumsi makanan yang seimbang.
  3. Berolahraga secara rutin.
  4. Kendalikan stres dengan baik.
  5. Hindari merokok dan meminum minuman keras, seperti alkohol.
  6. Rutin mengecek tensi darah untuk memastikan kondisi tekanan darah pada tubuh.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel