Penyebab dan Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit yang Benar

Penyebab dan Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit yang Benar
Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit
Gamatips.com – Pastinya hampir semua orang pernah mengalami infeksi kulit yang terjadi karena jamur. Infeksi jamur pada kulit bisa terjadi tanpa memandang usia, pria ataupun wanita dan jenis penyakit kulit ini juga sangat umum terjadi di masyarakat. Maka dari itu, mari kita cari tahu apa yang menjadi penyebab dan cara mengatasi infeksi jamur kulit yang benar,

Infeksi kulit yang di sebabkan oleh jamur ini merupakan penyakit yang sangat umum terjadi di kalangan masyarakat dan mungkin dari kalian ada yang pernah mengalami masalah ini. Untuk infeksi jamur yang ringan biasanya hanya akan menimbulkan sebuah ruam di bagian kulit yang mengalami infeksi. Seperti yang dijelaskan oleh dokter kalau ruam pada kulit itu masih tergolong tidak berbahaya, tapi ruam tersebut bisa menimbulkan rasa gatal serta mengganggu penampilan kita.

Menurut beberapa studi, jamur adalah organisme primitif yang banyak hidup di lingkungan sekitar kita seperti di udara, tanah dan juga di dalam air. Namun beberapa dari jenis jamur tersebut ternyata mampu untuk hidup di tubuh manusia maupun hewan. Makan dari inilah yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami infeksi jamur pada bagian luar tubuh seperti kulit dan juga kuku.

Bagi mereka yang sangat aktif bergerak dan sering berkeringat akan lebih sering terkena infeksi jamur pada kulit, terutama untuk mereka yang tidak berhati-hati di dalam menjaga kebersihan dirinya sendiri. Orang yang memiliki riwayat penyakit diabetes ternyata lebih beresiko terkena infeksi jamur kulit daripada orang yang normal.

Jenis-jenis Infeksi Jamur Kulit

Dalam dunia medis menyebutkan ada beberapa jenis infeksi jamur yang sering terjadi di kalangan masyarakat tanpa memandang usia. Nah, berikut adalah beberapa jenis infeksi jamur yang umum terjadi pada orang:

1. Panu (tinea versicolor).

Panu adalah jenis infeksi jamur yang menyerang lapisan atas kulit. Yang biasanya disebabkan oleh infeksi jamur  Malassezia . Dengan ciri munculnya noda kulit yang  bersisik serta menyebabkan  warna yang berbeda  dengan  warna kulit, Jika terinfeksi panu maka akan timbul  rasa gatal yang menjalar. Bagian tubuh yang paling sering diserang oleh panu biasanya dibagian punggung,  dada, leher bahkan bagian lengan. Panu sering kali juga muncul didaerah yang lembab dan sering berkeringat pada tubuh. Rasa gatal yang menjalar bila terkena panu terkadang juga membuat tidak merasa nyaman, selain itu panu juga membuat penderitanya merasa tidak percaya diri.

2. Ruam popok (diaper rash).

Ruam popok adalah iritasi kulit yang umum terjadi pada bayi, salah satu penyebabnya adalah infeksi jamur Candida albicans. Ruam popok ini sering terjadi karena kulit bayi yang sensitive pada penggunaan popok, baik itu popok kain atau popok sekali pakai.  Jika penggunaan popok terlalu lama maka akan menimbulkan kelembaban, bila popok tersebut terlalu lembab akibat terlalu banyak kencing ataupun terlalu banyak feses serta jika bayi bergerak aktif dan terjadinya gesekan-gesekan pada area yang lembab tersebut maka akan memunculkan iritasi dan bintik berwarna kemerahan. Hal itulah yang menjadi salah satu pertanda bahwa bayi anda sedang terserang infeksi ruam popok.

3. Kandidiasis

Infeksi jamur yang berikutnya adalah Infeksi kandidiasis yang disebabkan oleh  infeksi dari jamur candida. Ini merupakan jenis infeksi jamur kulit yang dapat menyerang sejumlah area lembap, seperti ketiak, selangkangan, sela-sela jari, area lipatan payudara, dan lipatan perut. Bahkan ada yang menyerang bagian kelamin pada tubuh anda. Munculnya infeksi ini biasanya karena system imun pada tubuh yang terlalu lemah dan sedang menurun, Infeksi jamur ini sering kali terjadi pada wanita yang sedang mengalami kehamilan, orang yang mengidap diabetes, orang yang mengidap AIDS atau HIV.

4. Kurap (tinea).

Penyakit kurap biasanya disebabkan oleh infeksi jamur, jenis infeksi jamur ini bisa menular, baik itu secara langsung ataupun tidak langsung. Infeksi kurap ini biasa muncul  di berbagai area tubuh, seperti di badan (tinea corporis), kulit kepala (tinea capitis), selangkangan (tinea cruris), atau di kaki (tinea pedis). Hal pertama yang bisa kita lihat dari infeksi kurap ini adalah timbulnya ruam  yang  berwarna kemerahan pada kulit serta agak bersisik. Misalnya,  anda bisa tertular langsung melalui kontak fisik antar manusia, atau bisa secara tidak langsung melalui benda yang sudah terkontaminasi jamur tersebut. Selain itu, penularan juga dapat terjadi akibat kontak dengan hewan yang terinfeksi, serta dengan tanah yang mengandung spora jamur.

5. Jamur kuku (tinea unguium).

Infeksi jamur kuku ini disebabkan oleh jamur dermatofit dan juga jamur candida. Infeksi ini muncul di kuku bagian tangan maupun di kaki. Sama seperti kurap, jamur kuku ini  juga bisa menular. Dengan ciri adanya  titik putih kekuningan,  baik itu muncul diujung kuku atau di kuku ibu jari. Bila kuku anda terinfeksi jamur kuku maka secara perlahan kuku akan berubah warna, menebal serta mudah hancur. Walaupun tidak terlalu berbahaya namun sebaiknya anda jangan takut untuk memeriksakannya ke dokter.

Penyebab Infeksi Jamur Kulit

Dalam sebuah penelitian menyebutkan kalau penyebab infeksi jamur kulit yang paling umur terjadi pada orang adalah jenis jamur Candida, Dermatophyta dan Malassezia. Nah, jenis jamur tersebutlah yang menjadi penyebab utama seseorang mengalami infeksi pada kulit. Berikut adalah beberapa penyebab infeksi jamur kulit yang disebabkan oleh 3 jenis jamur diatas:

1. Panu

Penyakit panu yang disebabkan oleh infeksi jamur Malassezia yang berlebih di kulit. Belum diketahui apa yang menyebabkan jamur ini berkembang dan menimbulkan infeksi pada kulit tubuh. Namun menurut para ahli yang mengaitkannya dengan sejumlah faktor, seperti cuaca lembap, , cuaca panas yang mengakibatkan keringat yang berlebihan,  kulit berminyak, perubahan hormon, dan sistem kekebalan tubuh lemah. Namun ada beberapa kasus penyakit panu ini muncul akibat penularan dari orang lain, misal kita meminjam baju ataupun handuk dari orang yang sebelumnya sudah terkena infeksi jamur tersebut

2. Ruam popok

Jamur Candida albicans  sering berkembang di area yang lembab. Misalnya, pada penggunaan popok bayi yang terlalu lama dan menimbulkan kelembaban,  hal ini menyebabkan jamur Candida albicans  menginfeksi area pada tubuh bayi yang basah akibat urine atau feses. Selain faktor munculnya ruam popok karena penggunaan popok yang lembab ada beberapa factor lain yaitu, alergi pada makanan baru, alergi pada obat antibiotik. Ruam juga dapat timbul bila kulit bayi lecet akibat adanya gesekan  saat mengenakan popok yang terlalu ketat dan lembab. Bahkan ada faktor dari paparan zat kimia dari detergen bisa mengiritasi kulit bayi dan menyebabkan ruam.

3. Kurap

Infeksi Kurap biasanya disebabkan  oleh jamur golongan Dermatophyta. Jamur ini bisa ditemukan dalam  keratin, yaitu suatu protein yang terdapat di kulit, kuku, dan rambut. Kita bisa menemukan beberapa jenis Dermatophyta yang dapat menimbulkan kurap pada kulit tubuh anda. Jenis jamur yang juga sering menimbulkan kurap  yaitu  Epidermophyton, Microsporum, dan Trichophyton. Jenis dari jamur ini biasa hidup secara alami pada kulit dan tidak menimbulkan masalah pada tubuh. Namun jika jenis jamur ini berkembang secara berlebih maka akan menimbulkan kurap pada kulit. Nah biasanya penyakit kurap ini akan muncul jika lingkungan sekitar kita yang sangat lembab dan kebersihan diri serta kebersihan sekitar tidak terjaga.

4. Kandidiasis

Infeksi kandidiasis muncul pada tubuh karena adanya infeksi jamur Candida. jamur ini biasa hidup secara alami di kulit, namun jika jamur  tumbuh secara tak terkendali bisa menyebabkan infeksi . Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Berat badan yang terlalu  berlebih.
  2. Cuaca panas yang membuat banyak membuat berkeringat .
  3. Kondisi kulit yang terlalu lembap atau basah saat sedang musim hujan.
  4. Sering mengenakan pakaian yang sangat ketat.
  5. Jarang bahkan tidak suka menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar.
  6. Sering menggunaan jenis obat tertentu, seperti antibiotik atau kortikosteroid.
  7. Tidak menjaga sistem kekebalan pada tubuh sehingga imun melemah
  8. Jamur kuku
Infeksi jamur kuku hampir sama seperti infeksi kurap pada tubuh yaitu sangat mudah untuk menular. golongan jamur Dermatophyta yang sering kali menimbulkan infeksi jamur kuku ini akan memburuk jika berkembang terlalu berlebihan. Infeksi bisa terjadi melalui penggunaan alat manicure atau pedicure di salon, yang tidak disterilkan setelah digunakan pada orang lain.

Ada berbagai macam  faktor yang dapat meningkatkan infeksi jamur kuku adalah diabetes, cedera pada kuku atau kulit di sekitar kuku, sistem kekebalan imun dalam tubuh yang lemah, dan penggunaan kuku palsu. Faktor lainnya adalah kondisi lembap dalam jangka panjang pada kaki, misalnya akibat pemakaian jenis sepatu yang menutupi jari kaki dalam waktu lama. Usia di atas 65 tahun juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu infeksi jamur kuku.
Penyebab dan Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit yang Benar
Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit

Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit Yang Benar

Cara mengatasi infeksi jamur kulit yang paling utama adalah menggunakan obat-obatan antijamur seperti antijamur topical (oles) atau krim dan salep lainnya. Pada dasarnya obat antijamur ini akan bekerja dengan cara merusak dinding sel jamur sehingga hal ini akan membuat sel jamur mati. Namun ada juga beberapa jenis obat yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan sel-sel jamur pada kulit.

Dalam dunia medis ada beberapa jenis obat-obatan yang cukup ampuh dalam mengatasi masalah infeksi jamur kulit yaitu:

  1. Obat antijamur topical
  2. Obat jenis ini biasanya berupa salep dan cara pemakaiannya adalah dengan mengoleskan secara langsung pada baian kulit atau kuku yang terkena infeksi jamur secara merata.
  3. Obat antijamur oral.
  4. Untuk jenis obat ini biasanya akan berupa kapsul, pila tau juga sering berbentuk cair. Obat ini biasanya sering diberikan apabila infeksi jamur kulit yang luas dan tidak bisa diobati dengan obat jamur topical di atas tadi.
Kedua jenis obat tersebut bisa kamu dapatkan di berbagai apotek terdekat di kota kamu. Sebelum kamu menggunakan obat tersebut ada baiknya kamu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memeriksa seberapa parah infeksi jamur yang terjadi pada kulit kamu. Karena ada beberapa jenis infeksi jamur kulit yang membutuhkan penanganan atau obat khusus.

Cara Mencegah Infeksi Jamur Kulit

Sebenarnya pencegahan terhadap infeksi jamur pada kulit dapat kita lakukan dengan beberapa cara yang sederhana, tapi cara ini biasanya tergantung dari jenis infeksi yang terjadi pada kulit. Nah, di bawah ini ada beberapa cara sederhana untuk mencegah infeksi jamur kulit yang bisa kamu lakukan di rumah:

1. Pencegahan panu

Jika anda ingin mencegah munculnya panu dalam tubuh hal itu dapat dicegah dengan menjaga kulit tetap kering saat berada di daerah lembap atau panas. Selain itu, jangan terlalu sering berbagi pakai handuk, pakaian, dan tempat tidur dengan orang lain. Karena jika  orang tersebut menderita panu. Maka hal-hal tersebut bisa memicu anda akan tertular panu juga.

Karena melalui penelitian yang dilakukan oleh beberapa divisi kesehatan mengenai panu ini menunjukkan panu akan kambuh kembali pada 40-60 persen penderita yang berhasil sembuh. Jika anda tidak ingin mengalami masalah tersebut maka kamu bisa saja melakukan perawatan kulit menggunakan sampo dengan kandungan selenium sulfida, dapat dilakukan tiap 2 minggu. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari paparan sinar matahari dalam waktu lama dan tidak melakukan aktivitas yang memicu keringat berlebihan. Oleh karena itu jagalah kebersihan diri, lingkungan serta jagalah kesehatan.

2. Pencegahan ruam popok

Untuk mencegah terjadinya ruam popok pada bayi serta anak yang anda sayangi, jangan memasang popok terlalu kencang pada bayi. Serta Jangan lupa menganti popok jika sudah penuh, bahkan dianjurkan untuk membiarkan bayi sesekali tidak mengenakan popok. Selalu bersihkan bokong bayi dengan air setiap mengganti popok, lalu keringkan dengan handuk yang berbahan lembut. Jangan biarkan popok terlalu lembab, karena jika terjadi gesekan maka akan timbul iritasi. Dan itu akan menimbulkan ketidaknyamanan pada bayi anda dan dia akan menjadi rewel. Dan juga hindari penggunaan alkohol atau parfum sebagai pembersih bokong bayi. Agar tidak muncul alergi lainnya lagi.

3. Pencegahan kandidiasis

Jika anda ingin mencegah munculnya infeksi dari jamur kandidiasis pada mulut maka pencegahan yang harus anda lakukan adalah dengan menjaga kebersihan mulut, di antaranya dengan menggosok gigi atau menggunakan benang gigi secara rutin. Berkumur setiap selesai menggunakan kortikosteroid inhaler juga disarankan untuk menghindari infeksi kandidiasis.

Apabila anda ingin ingin mencegah munculnya infeksi kandidiasis yang muncul pada vagina anda, hal yang harus dilakukan sebagai langkah untuk mencegahnya dengan menghindari  penggunaan pakaian yang ketat. Jangan menggunakan pakaian dalam dari bahan yang daya serapnya kurang, seperti nilon dan poliester. Sebaiknya, gunakan pakaian dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat, sehingga bagian vagina anda terhindar dari kelembapan.

Serta jangan lupa untuk menghindari penggunaan sabun atau pembersih kewanitaan yang mengandung pewangi, pewangi itu biasanya  bisa mengakibatkan iritasi dan mengganggu tingkat keasaman vagina. Cukup membersihkan bagian luar vagina dengan air dan sabun lembut tanpa kandungan detergen secara rutin.

4. Pencegahan kurap

Untuk mencegah infeksi kurap muncul pada tubuh yaitu dengan rutin menjaga kebersihan tubuh, serta jangan lupa untuk menghindari penggunaan barang yang bersama-sama seperti: sikat gigi, sabun, handuk, atau pakaian. Selain itu, hindari kontak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi, terutama bagi seseorang yang memiliki sistem imun kekebalan tubuh yang lemah.

Selain badan, jaga serta kebersihan kulit kepala dengan rutin keramas, mengunakan sampo yang tidak memiliki bahan kimia yang keras,  agar terhindar dari kurap kepala.

Untuk mencegah kurap yang muncul di kaki, cara yang harus dilakukan ialah dengan rajin mencuci kaki dengan sabun setiap setelah pulang dari bepergian. Jangan lupa untuk langsung mengeringkan kaki terutama pada sela-sela jari menggunakan handuk yang kering. Jangan lupa untuk tidak berbagi penggunaan kaos kaki dan sepatu dengan orang lain, dan yang terakhir  selalu kenakan sandal di fasilitas umum.

Langkah untuk melakukan pencegahan  lain agar terhindar dari kurap  adalah dengan menjemur atau mengeringkan sepatu setiap selesai dipakai. Untuk menghindari kondisi lembap pada sepatu, yang memicu perkembangan jamur. Gunakanlah kaos kaki berbahan katun atau wol, dan segera ganti apabila basah agar tidak terasa lembab pada kaki

5. Pencegahan jamur kuku

Pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi Jamur kuku yang menyerang yaitu tetap selalu menjaga kuku tetap pendek. Karena jika kita memiliki kuku yang pendek akan lebih mudah untuk  dibersihkan dan bisa terhindar dari cedera. Agar terhindar dan mencegah jamur kuku adalah dengan tidak berbagi alat manicure dan pedicure, mengurangi penggunaan kuku palsu dan pewarna kuku, serta selalu menggunakan alas kaki di luar rumah. Selain itu, selalu keringkan kaki bila basah, terutama bagian sela-sela jari menggunakan kain/lap kering.

Sekian informasi yang bisa kami rangkumkan, semoga dengan informasi di atas mengenai penyebab dan cara mengatasi infeksi jamur kulit bisa bermanfaat untuk kalian semuanya.

Baca Juga:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel